KINERJA REPRODUKSI SAPI PASUNDAN DI JAWA BARAT
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui kinerja reproduksi sapi Pasundan ditingkat peternak, telah dilakukan di 8 (delapan) Kabupaten sebagai kantong ternak sapi di Jawa Barat, yaitu Kabupaten Garut, Cianjur, Sukabumi,Sumedang, Subang, Purwakarta dan Bogor. Penelitian dilakukan dengan metode survei menggunakan alat bantu kuisioner yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan terstruktur ditujukan kepada peternak. Disamping itu, dilakukan pendalaman (indepthstudy) kepada petugas Dinas Peternakan dan pengamatan langsung serta monitoring. Data yang dikumpulkan meliputi: jumlah pemilikan ternak, system perkawinan, dan kinerja reproduksi yaitu pubertas, service per conception(S/C), conception rate (CR), post partum estrus, day-open dan calving interval. Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukka bahwa kepemilikan sapi pasundan bervariasi antara 3 - 23 ekor. Sistem perkawinan menunjukkan bahwa 30% induk sapi dikawinkan secara InseminasiBuatan (IB), sedangkan sisanya(70 %) dikawinkan secara alami dengan pejantan. Pubertas betina dicapai pada umur 21 ± 3.0 bulan sedangkan untuk pejantan umur 24 ± 6bulan. S/C hasil IB 1.4 ± 1.0 sedangkan untuk kawin alam rata-rata 1.15 ± 0.5, conception rate pada kawin alam 75 ± 5% sedangkan untuk IB 67.5 ± 2.5%, Umur induk pertama beranak hasil IB 34 ± 4.0bulan sedangkan hasil kawin alami 33m± 4 bulan , berahi kembali setelah melahirkan 40 hari (30%) - 60 hari (70 %, Post Partus mating 75 ± 10 hari, day-open 110 ± 20 hari dan calving interval 14 ± 1 bulan. Namun umur pubertas yang masih tinggi perlu perbaikan supaya umur pubertas menjadi lebih awal sehingga kinerja reproduksi Sapi Pasundan menjadi optimal.