PENGEMBANGAN INTEGRATED FARMING SYSTEM DENGAN POLA TANAM JAGUNG PANEN SAPI (TJPS) DI KABUPATEN MINAHASA UTARA
Abstract
Jagung dan sapi merupakan dua komoditas strategis dalam integrated farming system. Jagung sebagai komoditas pangan (food security) dan sapi berperan sebagai benteng pertahanan ekonomi (cash income). Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) bukanlah sebuah arti yang secara harafiah bahwa menanam jagung dan berbuah ternak sapi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi pengembangan Integrated Farming System dengan Pola Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Kabupaten Minahasa Utara. Jenis data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder sedangkan sumber data berasal dari internal dan eksternal Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Utara. Data diperoleh melalui observasi langsung, wawancara, kuisioner dan studi pustaka. Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi pengembangan Integrated Farming System dengan Pola Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Kabupaten Minahasa Utara secara signifikan dipengaruhi oleh umur, pendidikan, dan pengalaman usaha. Dari ketiga variabel tersebut, koefisien regresi umur dan pendidikan bertanda positif, artinya adopsi teknologi pengembangan “Tanam Jagung Panen Sapi” di Kabupaten Minahasa Utara berbanding lurus dengan variabel umur dan pendidikan. Sedangkan variabel pengalaman usaha berbanding terbalik, mengindikasikan reponden berada pada suatu kondisi yang merasa aman dengan pola usaha yang selama ini digeluti sehingga cenderung apatis terhadap suatu teknologi.