KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR AMOFER JANGGEL JAGUNG DENGAN PENAMBAHAN M21 DEKOMPOSER
Abstract
Abtrak. Pemanfaatan limbah hasil pertanian, perkebunan dan agroindustri dapat dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan ketersediaan pakan ternak ruminansia. Salah satu limbah pertanian yang memiliki potensi besar untuk diolah menjadi pakan adalah janggel jagung. Janggel jagung dapat digunakan sebagai pengganti sumber serat karena kandungan serat kasarnya yang tinggi. Kandungan protein yang rendah dan serat kasar yang tinggi pada bahan pakan ini menjadi faktor pembatas penggunaannya. Upaya peningkatan kualitas nutrisi janggel jagung diperlukan agar meningkatkan pemanfaatannya sebagai bahan pakan. Salah satunya adalah teknologi amoniasi fermentasi (amofer). Penelitian bertujuan untuk mengetahui level penambahan M21 dekomposer terhadap kadar protein dan serat kasar amoniasi fermentasi janggel jagung. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan M21 dekomposer atau aras starter komersial (0; 0,02 ; 0,04; 0,06 % dari total larutan formula). Data yang diperoleh diuji dengan analisis ragam pada taraf 5%., akan diuji lanjut menggunakan uji Orthogonal Polynomial jika terdapat pengaruh nyata. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa perlakuan sangat berpengaruh nyata (P < 0,01) terhadap kadar protein dan serat kasar amofer janggel jagung. Kadar Protein Kasar tertinggi diperoleh pada perlakuan penambahan M21 Dekomposer 0,04% dan 0,06% yaitu sebesar 10,04 ± 0,26% dan 10,02 ± 0,78%. Kadar Serat Kasar terendah pada perlakuan kontrol yaitu sebesar 31,17 ± 0,83%. Kesimpulan bahwa penambahan M21 pada teknologi amofer telah dapat meningkatkan kadar protein kasar namun belum mampu menurunkan serat kasar janggel jagung.