KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM KOMBINASI PADA KELINCI YANG DIBERI LEGUM DEMA
Abstract
Abstrak. Kelinci sebagai penghasil daging dan bulu memerlukan pakan yang dapat menunjang kebutuhan nutriennya setiap hari, selain murah dan tersedia sepanjang waktu. Legum dema (Ormocarpum orientale) merupakan sejenis leguminosa yang tumbuh di wilayah pesisir pantai sampai pegunungan (Sawen dan Abdula, 2020) dan proteinnya 18,99%, sehingga dilakukan kajian kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum kombinasi yang diberi legum dema untuk kelinci. Penelitian menggunakan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) yaitu 4 perlakuan dalam 4 periode yaitu A : Bidens pilosa+legum dema), B : kangkung+legum dema, C : setaria+legum dema dan D : wortel+legum dema. Pakan perlakuan diberikan secara cafetaria feeding yaitu setiap periode terdiri dari 5 hari masa adaptasi dan 10 hari masa pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan ransum kombinasi (legum dema dan pakan lainnya) tidak memberi pengaruh nyata (P>0,05) terhadap kecernaan bahan kering maupun bahan organik. Hal ini karena konsumsi bahan kering dan bahan organik tidak berbeda nyata (P>0,05). Namun secara tabulasi kecernaan bahan kering tertinggi (86,88%) pada perlakuan C (Setaria+legum dema) dan kecernaan bahan organik yaitu 85,50% pada perlakuan A (bidens pilosa+legum dema). Bila dilihat dari ketersediaan bidens pilosa cukup melimpah dan juga legum dema yang tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, maka sangat penting direkomendasikan sebagai alternatif ransum kombinasi kelinci.