The Effect of Tegal and Magelang Ducks Cross Types on Production, Shell Thickness and Egg Specific Gravity

  • Herawati Nur Syafiah Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
  • Dattadewi Purwantini Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
  • R. Singgih Sugeng Santosa Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
Keywords: tegal ducks, magelang ducks, egg production, shell thickness, specific gravity

Abstract

Background. The objective is to determine the mean and standard deviation egg production, shell thickness and specific gravity cross-type eggs of Tegal and Magelang ducks. The research was conducted in the Poultry Sari duck breeders group, Banjarsari Kulon Village RT 02 / RW 03, Sumbang District, Banyumas Regency. Materials and methods. The material used was 80 ducks from Tegal and Magelang which were divided into 4 types of crosses with 5 replications. Each replication consisted of 1 male and 3 female ducks. The consisted of treatments: P1 (male and female Magelang ducks), P2 (male Magelang ducks and Tegal females), P3 (Tegal males and Magelang females) and P4 (Tegal male and female ducks). The data obtained were analyzed by analysis of variance. Results. Based on the results of the study, it was obtained that the mean and standard deviations of egg production, shell thickness and specific gravity P1 (44.44 ± 15.89; 0.49 ± 0.05 and 1.08 ± 0.02), P2 (35.63 ± 25.52; 0.52 ± 0.06 and 1.08 ± 0.02), P3 (38.22 ± 20.22; 0.54 ± 0.08 and 1.09 ± 0.03) and P4 (22.67 ± 14.72; 0.40 ± 0.03 and 1.09 ± 0.01). The results of the analysis of variance on the type of cross had a very significant effect (P <0.01) on eggshell thickness and has no significant effect (P> 0.05) on egg production and egg specific gravity. Conclusion. Based on the research results, it can be concluded that P1 has better egg production and P3 has better shell thickness and egg specific gravity.

References

Ahmadi F. dan F. Rahimi. 2011. Factors Affecting Quality and Quantity of Egg Production in Laying Hens: A review. World Applied Sciences Journal. 12 (3): 372-384.
Fitriani E., S. Isdadiyanto dan S. Tana. 2016. Kualitas Kerabang Telur pada Berbagai Itik Petelur Lokal di Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Non Ruminansia (BPBTNR), Ambarawa. BIOMA. 18(2): 107-113.
Haqiqi H. 2008. Mengenal Beberapa Jenis Itik Petelur Lokal. Essay. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang.
Hargitai, R., R. Mateo, and J. Torok. 2011. Shell thickness and pore density in relation to shell colouration female characterstic, and enviromental factors in the collared flyctcher ficedula albicolis. J. Ornithol. 152: 579-588.
Ismoyowati and D. Purwantini. 2010. An Estimation of Genetic Variation in Indonesian Local Duck using Microsatellite Marker. Asian Journal of Poultry Science. 4: 198-204.
Ismoyowati dan D. Purwantini. 2010. Isolasi dan Identifikasi DNA Itik Lokal untuk Memperoleh Keragaman Genetik sebagai Sumber Gen-Gen Unggul. Laporan Penelitian Fundamental Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
Konca Y., T. Yuksel., H. Yalcin., S. B. Beyzi and M. Kaliber. 2018. Effects of Heat-Treated Hempseed Supplementation on Performance, Egg Quality, Sensory Evaluation and Antioxidant Activity of Laying Hens. British Poultry Science. 60(1): 39-46.
Narinc D., A. Aygun., E. Karaman and T. Aksoy. 2015. Egg Shell Quality in Japanese Quail: Characteristics, Heritabilities and Genetic and Phenotypic Relationships. Animal. 9(7): 1091-1096.
Nugraha D., U. Atmomarsono dan L. D. Mahfudz. 2012. Pengaruh Penambahan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) Fermentasi Dalam Ransum Terhadap Produksi Telur Itik Tegal. Animal Agricultural Journal. 1(1): 75 – 85.
Purwantini, D., Ismoyowati and S.A. Santosa. 2015. Pendugaan Nilai Heritabilitas Karakteristik Bobot dan Produksi Telur Itik Tegal. Prosiding Teknologi dan Agribisnis Peternakan untuk Akselerasi Pemenuhan Pangan Hewani (Seri III). ISBN 978-602-100409-8/2015/ 635-639.
Purwantini, D., Ismoyowati and S.A. Santosa. 2016. Estimation of Selection Accuracy and Responsess of the Production Characteristics Using Different Selection Intensity in Magelang Duck. J. Indonesian Trop. Anim. Agric. 41 (2): 1-9.
Purwantini, D., Ismoyowati, I., & Santosa, S. 2018. Potensi Genetik Terkait Dengan Karakteristik Produksi Pada Itik Lokal Di Indonesia. Prosiding Seminar Teknologi Agribisnis Peternakan (STAP) Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman. 6: 64-73.
Purwantini, D., R. S. S. Santosa., S. A. Santosa., A. Susanto, D. P. Candrasari dan Prayitno. 2020. Korelasi Genetik antar Karakteristik Umur Awal Bertelur dan Bobot Telur Awal Hasil Persilangan Resiprok Itik Tegal dengan Magelang. Prosiding Seminar Teknologi dan Agribisnis Peternakan VII–Webinar: Prospek Peternakan di Era Normal Baru Pasca Pandemi COVID-19, Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman. ISBN: 978-602-52203-2-6: 429-436.
Purwantini, D., S.A. Santosa and Ismoyowati. 2017. Single Nucleotide Polymorphism Genotypes of the Follicle Stimulating Hormone Gene Associated with Egg Production from Tegal and Magelang Ducks with Their Resulting Reciprocal Crosses. International Journal of Poultry Science. 16 (11): 434-442.
Purwantini, D., T. Yuwanta., T. Hartatik and Ismoyowati. 2013. Morphology and Genetic Diversity of Mitochondrial DNA D-LOOP Region Using PCR-RFLP Analysis in Magelang Duck and Other Native Duck. J. Indonesian Trop. Anim. Agric. 38 (1): 1-9.
Rahadianto, A., O. Sjofyan dan I. H. Djunaidi. 2013. Efek Penambahan Beberapa Sumber Kalsium dalam Pakan terhadap Kualits Eksternal Telur Ayam Petelur. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.
Rahayu, T. P., L. Waldi., M. S. I. Pradipta dan A. N. Syamsi. 2019. Kualitas Ransum Itik Magelang pada Pemeliharaan Intensif dan Semi Intensif terhadap Bobot Badan dan Produksi Telur. Bulletin of Applied Animal Research. 1(1):8-14.
Stadelman, W. J. and O. J. Cotterill, 1995. Egg Science and Technology. 4th ed. Food Products Press. An Imprint of the Haworth Press. INC. New York. London, UK.
Steel, R. D. G dan J. H. Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Edisi Kedua. PT Gramedia Pustaka Utama, Bogor.
Subiharta., D. M. Yuwono dan P. Sudrajad. 2013. Karakteristik Itik Tegal (Anas Plantyhynchos Javanicus) sebagai Itik Petelur Unggulan Lokal Jawa Tengah dan Upaya Peningkatan Produksinya. Seminar Nasional: Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan. Fakultas Pertanian Universitas Trimojoya: Madura.
Sulistyawan I. H., Ismoyowati dan D. Indrasanti. 2018. Perbedaan Produksi Dan Kualitas Telur Itik Tegal Dan Itik Magelang Di Tingkat Peternak. Prosiding Seminar Teknologi dan Agribisnis Peternakan VI: Pengembangan Sumber Daya Genetik Ternak Lokal Menuju Swasembada Pangan Hewani ASUH, Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedriman.
Suryana. 2011. Karakterisasi Fenotipe Dan Genetik Itik Alabio (Anas platyrhynchos Borneo) di Kalimantan Selatan Dalam Rangka Pelestarian Dan Pemanfaatannya Secara Berkelanjutan. Disertasi. Institut Pertanian Bogor.
Susanti T. dan Prasetyo. 2005. Panduan Karakterisasi Ternak Itik. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.
Suswoyo I. dan Rosidi. 2017. Produksi Telur dan Konversi Pakan Itik Tegal Terkurung Kering yang Diberi Kombinasi Probiotik dan Vitamin C. Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers Pengembangan Sumber Daya Perdesaan dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VII, Tema Pangan Gizi dan Kesehatan. Purwokerto. p 704-709.
Yuwanta T. 1997. Hubungan Nilai Gravitasi Spesifik Telur terhadap Kualitas dan Daya Tetas Telur Ayam Kampung. Buletin Peternakan. 2 (2): 85-95.
Yuwanta T. 2010. Telur dan Kualitas Telur. Gadjah Mada University Press.
Published
2021-03-15
How to Cite
[1]
H. Syafiah, D. Purwantini, and R. S. Santosa, “The Effect of Tegal and Magelang Ducks Cross Types on Production, Shell Thickness and Egg Specific Gravity”, ANGON: Journal of Animal Science and Technology, vol. 3, no. 1, pp. 55-65, Mar. 2021.
Section
Articles